Tren Baru Undangan Pernikahan Online Menggunakan Website - Ruang Tunggu

5/27/12

Tren Baru Undangan Pernikahan Online Menggunakan Website

Dengan akses internet yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, kini undangan online cukup populer dipakai sebagai salah satu media alternatif untuk mengundang kawan/kolega menghadiri acara walimahan/resepsi. Selain undangan cetak yang penyebarannya terbatas, kita bisa menggunakan undangan online yang jangkauannya tidak mengenal batas asalkan orang yang kita undang bisa mengakses jaringan internet.

Salah satu yang sudah jamak digunakan adalah event yang ada di facebook. Kita bisa menyetting siapa saja yang diundang. Para tamu juga dapat memberikan konfirmasi apakah dapat hadir, mungkin hadir atau tidak dapat hadir. Selain kolom kapan acara kita berlangsung dan diselenggarakan di mana, ada pula peta yang biasanya secara otomatis tampil ketika kita mengisikan tempat acara berlangsung. Di bawahnya juga terdapat kolom komentar yang memungkinkan tamu untuk sekadar memberikan ucapan selamat atau menyampaikan maaf karena tidak bisa datang.

Namun demikian, mungkin ada yang menganggap undangan RSVP yang ada di facebook tersebut kurang lengkap dalam memberikan gambaran tentang walimah yang akan mereka adakan. Apalagi jika si pembuat undangan bermaksud menampilkan tulisan, kisah atau pesan agar dibaca oleh orang-orang yang mereka undang, tentu facebook kurang memadai untuk itu.

Dari sini kemudian muncullah layanan undangan online berbentuk website atau semacam blog. Layanan undangan online gratis misalnya seperti yang dimanfaatkan oleh beberapa kawan di www.mywedding.com atau layanan sejenis. Cukup mendaftarkan diri dan menyetting ini itu, maka jadilah website undangan kita. Lihat contohnya di sini.

Keuntungan cara ini adalah gratis. Biasanya situs penyedia layanan tersebut juga sudah menyiapkan template yang bisa dipilih sehingga kita tidak terlalu pusing mencari template. Namun kelemahannya adalah undangan semacam ini kurang ekslusif, dalam artian hanya berhenti setelah hari-H berlangsung. Coba bayangkan jika kita bisa meneruskan pengelolaan website undangan itu lebih jauh, misalnya untuk blogging atau memposting berbagai pengalaman memulai rumah tangga, membesarkan anak, bahkan dokumentasi kejadian penting dalam rumah tangga, hingga kelak ketika anak-anak sudah beranjak dewasa, mereka bisa membaca dokumentasi orangtua mereka di sana. Bukankah ini hal yang sangat menarik?

Barangkali terdorong oleh hal ini kemudian ada yang mencoba sedikit lebih bersusah payah dan mengeluarkan biaya ekstra untuk membuat website dengan hosting dan domain sendiri seperti Mas Aan dan Mbak Danti di www.aandanti.com. Dengan begitu, blog tersebut tetap bisa dipakai secara berkelanjutan sebagaimana sudah saya sampaikan di atas. Risikonya adalah harus ada biaya yang dikeluarkan guna membayar hosting dan domain agar blog tersebut tetap eksis, mungkin antara 100-200 ribu setahun (minimal).

Nah, masalahnya, bagaimana jika kita ingin membuat undangan pernikahan berbentuk website/blog, tetapi kita tidak ingin mengeluarkan biaya ekstra untuk membayar hosting dan domain? Itulah yang akan kita bahas. Tapi bukan di sini. Insya Allah akan saya bahas di tulisan selanjutnya. Semoga bisa segera diposting. Harap bersabar menunggu :)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

Silakan meninggalkan komentar Anda di sini