Kalau Guling Tiup itu Ada, Saya Beli Dua! - Ruang Tunggu

3/11/13

Kalau Guling Tiup itu Ada, Saya Beli Dua!


Sesaat setelah pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, saya teringat sesuatu yang tertinggal: bantal tiup. Saya punya dua buah, yang satu untuk penyangga leher, dan yang satu layaknya bantal biasa. Saya pikir akan sangat berguna jika saya membawanya, sekadar berjaga jika tidak mendapat bantal saat di pesawat, di kereta atau di bus nantinya.

Sesampainya di India, saya mendapati tempat tidur dengan bantal dan selimut tetapi tanpa guling. Kiranya akan sangat nyaman kalau ada guling tiup. Saya tinggal membawa guling tiup dan sarungnya, meniupnya atau menggemboskannya jika diperlukan. Praktis dan sangat membantu menghadirkan kenyamanan dalam tidur.

Bantal tiup memang ada, tetapi guling tiup saya belum pernah mendengarnya. Penasaran akan hal ini mendorong saya mencarinya di internet, barangkali ada yang menjual. Tetapi bukannya mendapat informasi lapak yang menjual guling tiup, saya justru mendapatkan informasi bahwa guling hanya ada di Indonesia, Belanda dan Jepang. Silakan cermati kutipan berikut:

"Manusia  Indonesia  hidup  dengan  getaran  perasaan. Kamilah  satu-satunya  bangsa  di  dunia  yang mempunyai  sejenis  bantal  yang  dipergunakan  sekedar  untuk  dirangkul. Di setiap  tempat tidur  orang Indonesia  terdapat  sebuah  bantal  sebagai  kalang  hulu  dan  sebuah  lagi  bantal kecil  berbentuk  bulat panjang yang dinamai guling. Guling ini bagi kami gunanya hanya untuk dirangkul sepanjang malam."

Kalimat ini tercantum dalam Biografi Soekarno yang ditulis oleh seorang wartawan senior Amerika, Cindy Adams. Hal ini menyiratkan bahwa Soekarno ingin menjelaskan hakikat guling kepada Cindy Adams karena ia belum mengenalnya. Cerita lengkapnya silakan baca di situs berikut http://jakartaisme.blogspot.com

Saya belum mengkonfirmasi hal ini kepada teman-teman dari negara lain tentang fenomena guling ini apakah mereka mengenalnya atau tidak, akan tetapi mengingat globalisasi yang terjadi pada dasawarsa ini, barangkali kini setiap negara memilikinya, mungkin namanya saja yang berbeda. Hanya saja, di India ini saya tidak (belum) menemuinya. Atau mungkin India adalah pengecualian, saya tidak tahu. Anyway, bagi saya, tidur tanpa guling itu seperti makan tanpa kerupuk. he..he.Dan kalau guling tiup itu ada, saya akan beli dua.


sumber gambar: frizbaby.blogspot.com

Bagikan artikel ini

1 comment

Silakan meninggalkan komentar Anda di sini