Selalu Ada Orang Baik Yang Allah Kirimkan Pada Kita - Ruang Tunggu

2/27/11

Selalu Ada Orang Baik Yang Allah Kirimkan Pada Kita

 Akan selalu ada orang baik yang tulus mengulurkan tangan menolong sesama, di mana pun itu, itu yang saya yakini. Setidaknya pengalaman perjalanan saya ke Depok bersama tiga orang rekan beberapa waktu lalu membuktikan hal itu. Begitu banyak kejadian yang mengharuskan kami untuk bersyukur.

Kami adalah empat orang anak manusia yang demi sebuah harap mengikuti sebuah test di Fakultas Teknik UI. Kami berangkat menggunakan kereta api. Kebaikan itu bermula sejak kami belum berangkat. Ketika kami kebingungan tentang siapa yang harus membeli tiket kereta ke Jatinegara, ayah dari salah seorang dari kami mengajukan diri melakukannya. Kemudian ketika kami sampai di stasiun Jatinegara, kami bertemu seorang bapak yang berprofesi sebagai sopir di DPRD DKI Jakarta. Setelah ngobrol beberapa lama, beliau membelikan makanan kepada kami yang sedang kebingungan mencari rute. Beliau juga menunjukkan beberapa alternatif rute menuju Kampus UI.

Sedangkan di sudut lain di ibu kota, sepupu dari salah seorang kawan saya rela begadang semalaman hanya untuk menjawab sms-sms yang kami kirimkan, bertanya ini itu terkait tempat-tempat di mana kami harus turun dan naik apa, bayar berapa ke tempat tujuan kami. Bahkan pada saat pulang beliau juga yang membelikan kami tiket ke Jogja hingga mengantarkan kepulangan kami, belum ditambah traktiran makan di warung depan stasiun.

Tak hanya itu, ketika saya dan ketiga teman yang lain berpisah (ketiga kawan saya perempuan) untuk mencari tempat istirahat sementara di Jakarta, saya bertemu dengan seorang kawan lain yang senasib, lalu kami tinggal di masjid dekat kampus UI. Di dusun Kukusan. Entah bagaimana mulanya, kami lantas ditawarkan tinggal di rumah penduduk. Ketiga kawan saya bahkan tidak percaya, dan setengah bercanda mengatakan “Pasti kalian terlihat melas sehingga sang empunya rumah itu merasa kasihan!”

Kebaikan itu masih kami terima setelah sebelumnya sempat mengalami kebingungan menentukan pilihan naik KRL jurusan mana untuk sampai ke stasiun Jatinegara. Ketika kami akhirnya memutuskan untuk naik KRL menuju stasiun Manggarai, kami bertemu dengan seorang mahasiswa yang ingin menjemput kawannya di Jatinegara. Maka kami pun memintanya untuk memandu kami. Dengan kondisi KRL yang penuh sesak, ditambah ketidaktahuan kami tentang ciri-ciri stasiun stasiun di mana kami berhenti, kami merasa beruntung, sebab ada yang memandu kami.

Kebaikan yang kami terima bertubi-tubi ini membuat saya sangat bersyukur bahwa di mana pun akan selalu ada orang baik yang Allah kirimkan pada kita. Dan sebuah hikmah yang saya dapatkan, jika tidak ada seorang pun orang baik yang kau temui, maka jadilah orang baik itu sendiri, sehingga minimal akan ada satu orang baik yang engkau temukan. Karena sejatinya, apa yang kita terima adalah hasil dari apa yang kita berikan.

Maka berlaku sebuah hukum timbal balik, “Jika kau ingin memperoleh pertolongan dan keajaiban-keajaiban yang membahagiakanmu, maka tolonglah dan sebarkanlah kebahagiaan kepada orang-orang di sekelilingmu.”

Wallahu a’lam

Bagikan artikel ini

2 comments

  1. kisah yang menarik :)

    ReplyDelete
  2. Sebagai salah seorang dari empat orang itu, tentunya njenengan juga tahu betapa beruntungnya kita :)

    ReplyDelete

Silakan meninggalkan komentar Anda di sini